Imunisasi Tetanus Toksoid
Konsep
Tentang Imunisasi TT
1.
Pengertian
Imunisasi berasal dari kata imun yang artinya kebal. Imunisasi artinya kekebalan. Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk dalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih cepatdan banyak walaupun antigen bersifat lebih kuat dari vaksin yang pernah dihadapi sebelimnya. Oleh karena itu imunisasi efektif mencegah penyakit infeksius (Proverawati et al., 2010).
Tetanus toxoid adalah sediaan toksin tetanus yang dilemahkan, yang akan membentuk respon imun terhadap Clostridium tetany (KKB dan Kusmarjadi, 2009).
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetany. kuman ini bersifat anaerob, sehingga dapat hidup pada lingkungan yang tidak terdapat zat asam (oksigen). Tetanus dapat menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa (Proverawati , 2010).
Imunisasi tetanus adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Putriazka, 2005).
Pemberian imunisasi tetanus toxoid artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya (Mandriwati, 2008).
Proses masuknya kekebalan ke dalam tubuh meliputi pernah menderita penyakit, sehingga tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit tersebut. Dengan demikian, untuk orang kebal terhadap penyakit tersebut dapat juga dengan diberikan dari luar berupa imunisasi.
Imunisasi berasal dari kata imun yang artinya kebal. Imunisasi artinya kekebalan. Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk dalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih cepatdan banyak walaupun antigen bersifat lebih kuat dari vaksin yang pernah dihadapi sebelimnya. Oleh karena itu imunisasi efektif mencegah penyakit infeksius (Proverawati et al., 2010).
Tetanus toxoid adalah sediaan toksin tetanus yang dilemahkan, yang akan membentuk respon imun terhadap Clostridium tetany (KKB dan Kusmarjadi, 2009).
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetany. kuman ini bersifat anaerob, sehingga dapat hidup pada lingkungan yang tidak terdapat zat asam (oksigen). Tetanus dapat menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa (Proverawati , 2010).
Imunisasi tetanus adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Putriazka, 2005).
Pemberian imunisasi tetanus toxoid artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya (Mandriwati, 2008).
Proses masuknya kekebalan ke dalam tubuh meliputi pernah menderita penyakit, sehingga tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit tersebut. Dengan demikian, untuk orang kebal terhadap penyakit tersebut dapat juga dengan diberikan dari luar berupa imunisasi.
2.
Manfaat
a) Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.
b) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Setiawan, 2011).
a) Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.
b) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Setiawan, 2011).
3.
Dosis
vaksin
tetanus toksoid yang pemberiandan cara penyimpanan.
Vaksin tetanus toxoid terbuat dari toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani yang sudah dilemahkan sehingga tidak membahayakan lagi. Vaksin tetanus toxoid akan merusak apabila dibekukan atau terkena panas. Penyimpanan vaksin ini pada suhu 2-80C, kemasannya 2 ml dalam satu vial. Dosis pemberian setiap kali pemberian 0,5 ml.
Vaksin tetanus toxoid terbuat dari toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani yang sudah dilemahkan sehingga tidak membahayakan lagi. Vaksin tetanus toxoid akan merusak apabila dibekukan atau terkena panas. Penyimpanan vaksin ini pada suhu 2-80C, kemasannya 2 ml dalam satu vial. Dosis pemberian setiap kali pemberian 0,5 ml.
4.
Waktu Pemberian
Waktu pemberiannya selama kehamilan 2 kali dengan dosis yang sama. Pemberian pertama sebaiknya pada kehamilan trimester 1 supaya pemberian yang kedua jaraknya tidak terlalu dekat, sehingga pemberian antibodi bisa optimal. Pemberian yang kedua dengan jarak waktu minimal 4 minggu dari pemberian pertama, dengan catatan paling lambat 2 minggu sebelum melahirkan.
Waktu pemberiannya selama kehamilan 2 kali dengan dosis yang sama. Pemberian pertama sebaiknya pada kehamilan trimester 1 supaya pemberian yang kedua jaraknya tidak terlalu dekat, sehingga pemberian antibodi bisa optimal. Pemberian yang kedua dengan jarak waktu minimal 4 minggu dari pemberian pertama, dengan catatan paling lambat 2 minggu sebelum melahirkan.
5.
Lokasi Penyuntikan dan Gambaran cara Penyuntikan
Cara pemberian dengan disuntikkan intramuskular atau subkutan pada muskulus deltoideus.
Cara pemberian dengan disuntikkan intramuskular atau subkutan pada muskulus deltoideus.
6.
Efek samping
Efek sampingnya meliputi nyeri atau kemerahan dan bengkak selama 1-2 hari pada tempat penyuntikan yang sembuh tanpa pengobatan.
Efek sampingnya meliputi nyeri atau kemerahan dan bengkak selama 1-2 hari pada tempat penyuntikan yang sembuh tanpa pengobatan.
7.
Tempat pelayanan
Pelayanan imunisasi TT dapat dilakukan di Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan Bidan praktek.
Pelayanan imunisasi TT dapat dilakukan di Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan Bidan praktek.
NO
|
LANGKAH-LANGKAH INJEKSI TETANUS TOKSOID
|
1
|
PERSIAPAN ALAT
|
Spuit 3cc,vaksin TT, bak spuit, pengalas,
bengkok
|
|
2
|
TAHAP PRA INTERAKSI
|
Baca catatan medis klien
|
|
Siapkan alat
|
|
3
|
TAHAP ORIENTASI
|
Beri salam terapeutik
|
|
Jelaskan prosedur dantujuan tindakan pada
klien
|
|
Lakukan kontrak
|
|
4
|
TAHAP KERJA
|
Bawa alat ke dekat klien
|
|
Pasang sampiran
|
|
Atur posisi klien
|
|
Dekatkan bengkok
|
|
Buka area yang akan di suntik
|
|
Desinfektan area yang akan di suntikan
dengan kapas alkohol
|
|
Buang kapas ke bengkok
|
|
Kulit di angkat sedikitdengan telunjuk dan
ibu jari kemudian jarum di tusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan
sudut 45 derajat
|
|
Aspirasi jika tidak ada darah masukan vaksin
|
|
Letakan kapas desinfektan di atas suntikan,
kemudian tarik spuit dengan cepat sambil memegang pangkal jarum. Bekas
tusukan di masage sebentar dengan kapas desinfektan sampai darah tidak keluar
|
|
Rapikan klien
|
|
Bereskan alat- alat
|
|
5
|
TAHAP TERMINASI
|
Evaluasi perasaan klien dan simpulkan hasil
kegiatan
|
|
6
|
LAKUKAN DOKUMENTASI
|